penakita.info
Sebuah video berdurasi 45 detik yang menunjukkan seorang bocah tergeletak dan dikelilingi oleh remaja viral di media sosial.
Dalam narasi yang beredar, bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu diduga menjadi korban perundungan (bullying). Namun, hasil penelusuran polisi mengungkap fakta yang berbeda.
Korban ditemukan oleh orang tuanya dalam kondisi tubuh terendam di saluran irigasi dengan hanya kepala yang terlihat.
Bocah tersebut langsung dilarikan ke fasilitas medis untuk mendapatkan pertolongan.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @jember24jam_ pada Selasa (21/1/2025) dan menarik perhatian warganet.
Peristiwa ini diketahui terjadi di lapangan Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember.
Namun, Kapolsek Semboro, Iptu Andreas Suryo Rubedo, menjelaskan bahwa narasi bocah tersebut di-bully tidak sepenuhnya benar.
Berdasarkan penyelidikan, korban bersama lima temannya diketahui sedang melakukan pesta minuman keras (miras).
Korban Mabuk dan Tak Sadarkan Diri
Kapolsek Andreas menjelaskan, korban mabuk hingga tidak sadarkan diri. Salah satu remaja yang tampak dalam video terlihat menginjak perut korban untuk mencoba menyadarkannya.
"Karena korban tidak sadarkan diri, maka dilakukanlah upaya menyadarkan diri oleh temannya dengan cara menekan perut korban menggunakan kaki. Tujuannya untuk mengeluarkan cairan minuman keras dari dalam tubuhnya," kata Andreas saat dikonfirmasi pada Selasa (21/1/2025).
Meski cairan alkohol berhasil dikeluarkan, korban masih dalam kondisi teler akibat efek miras.
Para remaja yang bersama korban merasa panik dan takut menghadapi orang tua korban, sehingga memutuskan untuk membawa korban ke tempat lain.
Korban kemudian dibawa ke saluran irigasi yang berada di dekat rumahnya di Dusun Pondokrampal, Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro. Namun, aksi para remaja ini diketahui oleh ibu korban.
"Ketika sedang dimandikan oleh teman-temannya di saluran irigasi, ibu korban mendapati anaknya berada di lokasi tersebut," ujar Andreas.
Ibu korban segera membawa anaknya ke Puskesmas Semboro untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah mendapat perawatan, kondisi korban kini sudah pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kapolsek Andreas mengimbau agar pengawasan terhadap anak-anak ditingkatkan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya pengawasan terhadap anak dan dampak negatif dari konsumsi minuman keras," tutupnya.
Sumber : Kompas.com