penakita.info
Bentrok antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di Blora, Jawa Tengah, Selasa (14/2/2025).
Insiden ini berlangsung di dua lokasi, yaitu di Perempatan Karangjati dan di Kecamatan Kunduran.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Blora, Munaji, menjelaskan bentrok di Kunduran merupakan buntut dari insiden yang lebih awal di Perempatan Karangjati.
"Bentrok di Kunduran terjadi setelah bentrok di Karangjati. Jadi bukan asal bentrok," ujarnya saat dihubungi sebelum mediasi di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).
Dalam bentrok di Kunduran, sejumlah anggota GRIB Jaya mengalami luka.
"Kita (PP) dihajar di Karangjati, terus habis itu kita hajar GRIB di Kunduran," ujarnya.
Saat ini, anggota Pemuda Pancasila yang terlibat bentrok di Kunduran masih diamankan di Polres setempat.
Sebelumnya, sebuah mobil berwarna doreng yang diduga milik Pemuda Pancasila dirusak oleh sekelompok orang yang diduga anggota GRIB di Perempatan Karangjati.
Selain itu, sekitar tiga sepeda motor di lokasi juga mengalami kerusakan.
Kejadian ini menyebabkan kemacetan di area tersebut dan pihak kepolisian segera mengamankan lokasi serta memasang garis polisi.
Sigit, Ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, memberikan keterangan mengenai kejadian tersebut.
"Mobil Pemuda Pancasila berhenti di traffic light dan kepergok oleh kelompok GRIB dari selatan, terus dimasa," jelasnya.
Ia juga menambahkan, beberapa anggota Pemuda Pancasila tidak dapat melarikan diri dan menjadi korban pemukulan.
Setelah insiden tersebut, pihak kepolisian membawa anggota yang terluka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Lalu lintas di lokasi kejadian sempat terganggu, namun kemudian kembali normal setelah situasi terkendali.
Sementara itu, Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto, mengakui perusakan dilakukan oleh anggota GRIB.
Ia menyebutkan, anggotanya hendak pulang namun diadang oleh Pemuda Pancasila, sehingga terjadilah keributan.
"Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, dihadang langsung dihabisin itu. Itu kepolisian tahu, masyarakat juga tahu," ungkapnya.
Sumber : Tribun News
