Semarang, penakita.info
Munculnya permasalahan dinas perdagangan kota semarang memicu PR tugas walikota dan wakil walikota terpilih menyelesaikan permasalahan pasar kota semarang, satu persatu permasalahan muncul di media,silih berganti memukul dinas perdagangan kota semarang yang berbuat kecurangan,dari indikasi menjual tempat pedagang, indikasi menjual aset pemerintah di bekas toserba jogja,penataan dan lain lain.hal ini tak luput dari penyalahgunaan jabatan dan semena mena dalam menerapkan aturan aturan.
Masalah pasar johar dan pasar scj yang indikasi dijual oleh oknum dinas perdagangan,mengadu domba antar pedagang untuk bertarung merebutkan tempat dasaran.
Jika dilihat dari keterangan ketua organisasi itu benar benar sudah ada yang menempati dan data juga sudah atas persetujuan dari ketua,tetapi di dinas perdagangan muncul nama baru yang tentunya bukan usulan dari ketua organisasi,hal ini memicu terjadinya indikasi bahwa tempat tersebut dijual oleh oknum dinas perdagangan.seharusnya dinas memanggil ketua organisasi untuk ditanyakan keteranganya,untuk penyelesaian masalah ini.
Inspektorat kota semarang menjelaskan bahwasanya permasalahan ini sudah jelas,artinya dikembalikan kepada pedagang yang berhak menempati, Dinas Perdagangan tidak boleh memberikan tanpa izin dari ketua,karena tiap tiap organisasi dijohar juga mendapat kuota untuk jumlah pedagangnya diwaktu rapat pembagian,ini lengkap,ada surat kordinasi rapat,kuota yang diberikan dinas.jelas semua disini.
masalah demi masalah yang timbul di pasar tradisional saat sekarang adalah bentuk kesalahan fatal dari oknum dinas perdagangan. pedagang berharap wallikota terpilih nanti setelah dilantik segera mengevaluasi Dinas Perdagangan Kota Semarang, yang saat ini disorot media karena ulah kelicikan dari oknum yang memperjualbelikan aset pemerintah Kota Semarang,lewat pedagang
(Rusli)
