Sabtu 15 03 2025
  • Jelajahi

    Copyright © 2025 Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Henderikus Babys Angkat Bicara Etik BK DPRD Timor Tengah Selatan

    Rabu, 26 Februari 2025, Februari 26, 2025 WIB Last Updated 2025-02-26T04:33:44Z
    masukkan script iklan disini
    Timor Tengah Selatan, penakita.info

    Henderikus Babys yang sering Di sapa Heba Pertanyakan Etik BK DPRD TTS dalam Penyampaian Putusan Sebelum Diparipurnakan Putusan BK Final,25 Februari 2025.



    Yang di hubungi awak media ini Henderykus Babys Menanggapi hasil keputusan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten TTS tentang pelanggaran kode etik, oleh dua anggota DPRD TTS sebagaimana keputusan Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS bahwa “Putusan BK itu bersifat final dan mengikat, tidak dapat dibantah oleh siapa pun. Sekali lagi Putusan BK final dan mengikat. Anggota DPRD TTS yang dikenakan sanksi etik sebagaimana putusan sidang Badan Kehormatan (BK) DPRD TTS yang digelar sejak Senin, 17 Februari 2025 lalu, justru pertanyakan soal etika dan mekanisme penyampaian informasi publik terkait hal internal Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten TTS. Pertanyaan ini diungkapkan Hendrikus B. Babys alias Heba, melalui  Telfon  seluler setelah Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS, menyampaikan putusan tersebut ke publik melalui media. Menurut pria yang disapa Heba, hasil rekomendasi putusan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten TTS, mestinya disampaikan ke publik melalui media, setelah pimpinan DPRD umumkan dalam rapat paripurna, itu mekanisme lembaga. “Saya pikir nanti BK baca di paripurna, tapi BK sudah mengumumkan bahwa saya bersalah,” ungkap ketua fraksi Partai NasDem TTS. 



    Politisi Nasdem ini secara tegas pertanyakan alasan yang dipakai Badan Kehormatan (BK) DPRD yang menjerat dirinya melanggar kode etik sebagai Anggota DPRD TTS. Ia justru meminta agar Badan Kehormatan (BK) DPRD secara prosedural memahami kedudukan persoalan yang sebenarnya, bukan hanya atas nama rakyat, lalu menganggap tindakannya bertentangan dengan kode etik hanya karena unsur suka atau tidak suka. 



    Lanjutnya “Aris Tabun itu, satu orang yang notabene merugikan banyak orang karena dia yang bobol pipa. Lalu saya pergi luruskan, kok dia melaporkan saya, lalu BK datang saya yang salah. BK cek kode etiknya apa?. Saya kerja untuk rakyat kok. Kalau bu mau tulis, bu tulis begitu, sebutnya kepada awak media,” tegas Heba.


    masukkan script iklan disini
    Politisi Nasdem tiga periode ini mengaku loyal terhadap Partainya sebagai payung bagi dirinya untuk terus bersuara bagi kepentingan masyarakat banyak. Kemudian juga taat asas sebagai Anggota DPRD. “Saya tetap tunduk kepada Partai saya, sebagai anggota DPRD dan pejabat publik yang berani mengatakan kebenaran, apapun resikonya, saya buat demi rakyat,” akuinya. Ia juga meminta awak media untuk menulis keseluruhan pernyataannya. “Kalau kakak mau (ingin, res) tulis, kakak tulis begitu, jangan sepotong-sepotong, jadi orang baca seolah-olah saya ini bersalah,” pintanya. Ketua Fraksi Partai Nasdem ini menguraikan persoalan yang sebenarnya di Desa Noemuke. Bahwa ulah pelapor Aris Tabun, sekian bulan warga Desa Noemuke tidak mengkonsumsi air minum bersih, hanya karena pipa dibobol oleh Aris Tabun disekitar kintal rumahnya. Kehadirannya di Desa Noemuke, terlepas dari jabatan sebagai Anggota DPRD TTS, juga sebagai tokoh masyarakat dan juga keturunan masyarakat adat pada diwilayah tersebut. 



    Sehingga ketika melihat ketidakadilan ditengah warganya, wajar dirinya menegur. “Saya pergi dan tutup pipa lalu tegur orang yang bor pipa di dia punya rumah. Karena sebagai orang Tua, dan tuan tanah disana. Lalu Aris Tabun itu hanya urus dia punya perut saja sendiri kok BK pergi bilang saya salah? Aneh,” sebutnya dengan meminta soal alasan ungkapan kata kasar makian, agar Badan Kehormatan datangkan ahli bahasa untuk menafsirkan kalimat yang dibilang “kamu kurang ajar tutup air adalah bahasa tidak baik.” Dirinya meminta kepada awak media agar dalam pemberitaan, “Jangan kakak dong (mereka, red) tulis saja tentang BK, kaka mereka konfirmasi saya,” pintanya saat media mengkonfirmasinya. Lebih lanjut Heba menyebut, dirinya sebagai DPRD karena rakyat. Dan jika Badan Kehormatan peduli dan mengurus rakyat, justru dirinya memilih membangun rakyat. 



    Pernyataannya, Heba mengakui keberadaannya sebagai anggota DPRD ditengah rakyat adalah resiko. Karena ketika ada rakyat yang salah dan ditegur justru dikenakan kode etik. Dirinya berharap, tindakan BK terhadap dirinya, bukan karena persoalan yang berlalu dengan niat mencari-cari kesalahannya. “Jangan hanya karena gara-gara Aris Tabun yang bikin rusak air, BK bilang (katakan, red) saya kena kode etik. Saya menyesali itu, jangan atas nama rakyat dong?. Saya ini kerja lebih banyak untuk rakyat, bu tulis saja,” sebutnya.



    (Marti Honin)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini