• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Aktivitas Gunung Lewatobi Naik Dari Level III Siaga Ke Level IV Awas

    Sabtu, 22 Maret 2025, Maret 22, 2025 WIB Last Updated 2025-03-22T02:03:44Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Flores Timur, penakita.info

    Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan Gunung Lewatobi laki-laki dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS)  di Desa Pululera, Kecamatan Wulunggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kamis, 20 Maret 2025, Pukul: 22.30 Wita



    Kepada media ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala Badan Geologi, Dr. Ir. Muhammad Wahid A.N., M. Sc melalui Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara (BPGAMBGTWNT NTT-NTB) Arios Ghele Radja yang akrab disapa Arios meminta warga untuk tidak beraktivitas dari radius 7 km - 8 km dari Gunung sektoral Barat Daya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewatobi Laki-laki. Sabtu, 22 Maret 2025



    Arios mengatakan bahwa gempa letusan masih terekam. hal ini mengindikasikan masih adanya suplai magma yang dapat berpotensi menjadi erupsi dan gempa harmonik masih terekam mengindikasikan vibrasi akibat pergerakan fluida (Magma/Gas/Uap Air) dibawah Gunung Lewatobi laki-laki. Pergerakan fluida ataupun pelepasan gas  yang mengisi rekahan cendrung masih stabil. Namun, masih berada pada kedalaman yang dangkal yang bergerak kearah permukaan. 



    Arios juga menambahkan Gempa Low Frekuensi yang masih terekam, hal ini mengindikasikan masih terdapat aktivitas aliran fluida magma dari condiut menuju permukaan. 



    "Terekam 1 (satu) kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) pada tanggal 20 Maret 2025 yang sebelumnya terakhir terekam pada tanggal 12 Februari 2025, hal ini mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma Gunung Api Lewatobi laki-laki intensitasnya meningkat dan menuju pada kedalaman yang dangkal". Kata Kepala BPGAMBGTWNT NTT-NTB tersebut



    Lanjut kata dia, Gempa Vulkanik Dalam (VA) jumlahnya naik sangat signifikan pada tanggal 19-20 Maret 2025 menjadi 205 kejadian dalam satu hari dibandingkan dengan sebelumnya yang rata-rata 3-6 kejadian, hal ini mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma Gunung Api Lewatobi laki-laki intensitasnya meningkat sangat cepat. Dari peningkatan gempa vulkanik dalam yang signifikan tersebut memicu erupsi explosive pada Gunung Lewatobi laki-laki. 



    Selain itu kata Arios, Gempa Tektonik Lokal yang terekam yang mempunyai hiposenter disekitar Gunung Ile Muda kemungkinan mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam yang lokasinya masih jauh dari tubuh Gunung Lewatobi laki-laki. Gempa tektonik lokal dan Gempa tektonik jauh sekitar Gunung Lewatobi laki-laki berpengaruh pada aktivitas Gunung Lewatobi laki-laki sehingga perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan jumlah kedua jenis gempa tektonik ini, terutama Gempa Tektonik Lokal yang akan berpengaruh pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewatobi laki-laki. 



    Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegemparan Gunung Lewatobi laki-laki dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) pada tanggal 20 Maret 2025 pukul 22.30 wita dengan rekomendasi sebagai berikut:



    1. Masyarakat disekitar Gunung Lewatobi laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 KM dan 8 KM sektoral Barat Daya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewatobi laki-laki


    2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya


    3. Masyarakat disekitar Gunung Lewatobi laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu Gunung Lewatobi laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama Daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote. 


    4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewatobi laki-laki memakai masker/penutup hidup dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik  pada sistem pernafasan


    5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Lewatobi laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulunggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung


    6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewatobi laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat menghubung pos pengamatan Gunung Lewatobi laki-laki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606


    7. Masyarakat, Pemerintah Daerah, dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung api Lewatobi laki-laki melalui aplikasi atau website Magma Indonesia www.vsi.esdm.go.id atau http//.magma.esdm.go.id dan media sosial @pvmbg (Facebook, twitter dan instagram) , serta website Badan Geologi www.geologi.esdm.go.id 


    Tingkat aktivitas Gunung Lewatobi laki-laki akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Lewatobi laki-laki akan tetap berlaku serta untuk informasi selanjutnya kami tetap selalu update supaya warga sekitar mengetahui perkembangan dari Gunung Lewatobi laki-laki ini. Tutupnya




    (Opang Nero)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini