masukkan script iklan disini
Indikasi penyimpangan dan bukti awal.
Investigasi ini di perkuat dengan APBDes resmi APBDes.
Salah satu bukti yang total angaran nya begitu besar tetapi realita di lapangan tidak sesuai.
Salah satu desa yang menjadi sorotan adalah desa Lola, kec Oba tengah,di mana laporan keungan 2020 hingga 2024 menunjukan ketidak wajaran dalam pengelolaan anggaran.
Saat menghubungi. kades desa Lola menghindar,memberikan keterangan.
Ketua BPD desa Lola. juga tidak mengetahui detail angaran. Mengarahkan ke Siskeudes yang di duga yang di kelola langsung anak kandung kepala desa.masalah ini semakin memperkuat dugaan dana desa di kelola tidak transparant dan menyimpang dari regulasi.
Ada juga penyampaian dari kades terkait dengan anak kandungnya,kades jelaskan di salah satu media bahwa,anak nya itu bukan bendahara desa,melarikan Siskeudes,banyak saksi menjelaskan,bahwa itu cuman trik nya kades saja.kalau anaknya kades Siskeudes kenapa inisiatif dan pekerja proyek desa,mereka ambil upah langsung di anak kandung pak kades.
Potensi pelanggaran Hukum,jikalau dugaan ini terbukti,kepala desa Lola,bisa di jerat dengan pasal 2 ayat (1) UU Tipikor, yang mengatur penyalagunaan wewenang.dengan ancaman 1 hingga 20 tahun penjara.
Dengan semua ini kami meminta kepada kejaksaan negri kota Tidore kepulauan segera bertindak tegas menindak lanjuti.laporan resmi kami.
Sebagai tanda bukti bahwa kami wartawan media penakita tidak pernah memberikan berita hoax.
Kalau berita ini hoax, kami media penakita meminta dengan hormat kepada kejaksaan neegri kota Tidore segera bertindak tegas. Turun ke desa Lola,dan bersama dengan masarakat untuk mendampingi bapak,sama-sama periksa kades desa Lola.
Kami tetap mengawal masalah ini sampai ada titik terang.
(Rusli Halil)
