masukkan script iklan disini
Timor Tengah Selatan, penakita.info
Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2026 Tingkat Kecamatan, Rabu (19/03/2025) yang diselenggarakan di Aula Bapeda Kabupaten TTS secara Daring yang dibuka oleh Bupati TTS dan dihadiri oleh Ketua DPRD TTS,Sekda TTS, Kadis Bapeda dan seluruh jajaran OPD Kabupaten TTS.
Bupati Timor Tengah Selatan Eduard M Lioe membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang merupakan salah satu tahapan dalam proses perencanaan pembangunan dengan tujuan untuk mengakomodir usulan kegiatan dengan pendekatan dari bawah ke atas/bottom-up planning. Musrenbang kecamatan merupakan tahapan musrenbang yang kedua setelah dilaksanakan musrenbang pada tingkat desa dan/atau kelurahan.
Musrenbang adalah agenda tahunan dimana masyarakat saling bertemu dan berdiskusi masalah yang mereka hadapi dan memutuskan prioritas pembangunan. Ketika prioritas telah tersusun, kemudian diusulkan kepada pemerintah dilevel yang lebih tinggi. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), usulan masyarakat kemudian dikategorikan berdasarkan urusan dan alokasi anggaran.
Musrenbang RKPD 2026 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten TTS 2025-2026. Dengan selaras pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030 serta arah pembangunan provinsi dan nasional, Musrenbang kali ini difokuskan pada delapan isu strategis utama:
1. Pengurangan angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem.
2. Penurunan angka stunting sebagai prioritas utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Pengendalian inflasi daerah untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
4. Penguatan ketahanan pangan masyarakat guna meningkatkan kemandirian ekonomi.
5. Peningkatan mutu pendidikan dan derajat kesehatan, sebagai faktor kunci pembangunan manusia.
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas komoditi unggulan daerah, guna meningkatkan daya saing ekonomi.
7. Pembangunan infrastruktur dasar dan ekonomi yang berbasis lingkungan dan kebencanaan, untuk memastikan pembangunan berkelanjutan.
8. Reformasi birokrasi guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik.
Eduard Markus Lioe juga menegaskan, dalam penyusunan program pembangunan 2026, setiap usulan harus berorientasi pada solusi atas permasalahan mendasar yang dihadapi daerah "Pembangunan harus terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh peserta Musrenbang untuk berpikir arif dan bijaksana dalam merumuskan prioritas pembangunan," ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan "Timor Tengah Selatan yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera," Bupati Markus menegaskan bahwa ada enam misi utama yang akan menjadi fokus pembangunan:
1. Pengembangan infrastruktur dasar dan ekonomi guna mendukung pertumbuhan daerah.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
3. Pemanfaatan dan pengelolaan potensi unggulan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pembangunan lebih mandiri.
5. Tata kelola pemerintahan yang baik demi transparansi dan akuntabilitas.
6. Pengentasan kemiskinan dan penanggulangan stunting sebagai fokus utama kesejahteraan sosial.
Sebagai penutup, Markus Lioe mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam proses perencanaan pembangunan dengan mengutamakan kepentingan bersama "Mari kita bekerja bersama untuk membangun TTS yang lebih maju dan sejahtera. Setiap usulan yang disampaikan harus berorientasi pada dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
(Marti Honin)