masukkan script iklan disini
Jakarta, intelektualnews.info
"Keberadaan smelter logam mulia ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia," ujar Bahlil, dilansir dari Instagram Kementerian ESDM @kesdm, Selasa (18/3/2025).
Produk utama yang dihasilkan berupa katoda tembaga, emas, dan perak murni batangan, serta Platinum Group Metals (PGM). Selain itu dihasilkan juga produk samping berupa asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.
Ia menegaskan bahwa Indonesia harus berperan menjual produk-produk jadi yang akan memberikan nilai tambah bagi negara. Hadirnya fasilitas ini diharapkan bisa mendukung upaya Indonesia itu.
"Ini yang kita kehendaki, bahwa negara kita, bangsa kita, tidak hanya akan menjual bahan baku. Tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi, produk akhir yang punya nilai tambah yang sangat besar. Kita bersyukur bahwa kita punya fasilitas ini," tutup Prabowo.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik pemurnian logam mulia PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur pada 17 Maret 2025. Proyek itu memiliki nilai investasi US$ 630 juta atau setara Rp 10 triliun.
"Keberadaan smelter logam mulia ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia," ujar Bahlil, dilansir dari Instagram Kementerian ESDM @kesdm, Selasa (18/3/2025).
Produk utama yang dihasilkan berupa katoda tembaga, emas, dan perak murni batangan, serta Platinum Group Metals (PGM). Selain itu dihasilkan juga produk samping berupa asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.
Kemudian dari 3 juta konsentrat yang dihasilkan, PT Freeport Indonesia bisa memproduksi sekitar 50-60 ton emas per tahun. Prabowo mengatakan, Indonesia tidak boleh hanya menjual bahan baku saja.
Ia menegaskan bahwa Indonesia harus berperan menjual produk-produk jadi yang akan memberikan nilai tambah bagi negara. Hadirnya fasilitas ini diharapkan bisa mendukung upaya Indonesia itu.
"Ini yang kita kehendaki, bahwa negara kita, bangsa kita, tidak hanya akan menjual bahan baku. Tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi, produk akhir yang punya nilai tambah yang sangat besar. Kita bersyukur bahwa kita punya fasilitas ini," tutup Prabowo.
Sumber : Lenteranews.info