masukkan script iklan disini
Timor Tengah Selatan, penakita.info
Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emilia Julia Nomleni, bersama Ketua DPRD Kabupaten TTS, Mordekai Liu, menggelar reses dalam masa persidangan kedua tahun 2024-2025 di Desa Persiapan Pemekaran Maiskolen, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS.kamis 20/03/2025
Kehadiran mereka bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi desa yang tengah dalam proses pemekaran ini.
Kedatangan Emi Nomleni dan Mordekai Liu disambut hangat dengan upacara adat oleh Kepala Desa Pollo, Nope Nabuasa, Pjs. Kepala Desa Persiapan Maiskolen, Gersom Afi, serta para tokoh adat dan perangkat desa lainnya.
Sambutan ini mencerminkan harapan besar masyarakat terhadap kunjungan para pemimpin mereka.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai permasalahan disampaikan oleh warga. Timotius Tenis, salah satu perwakilan masyarakat, menyoroti beberapa kebutuhan mendesak, di antaranya ketersediaan listrik di kantor desa yang masih bergantung pada polindes, minimnya akses air bersih untuk konsumsi dan pertanian, serta kondisi jalan yang mulai rusak.
“Kami sangat membutuhkan listrik yang memadai untuk kantor desa. Selain itu, air bersih juga menjadi kendala utama, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk sawah seluas 20 hektare yang sering kekurangan air. Kami juga meminta perhatian terkait batas wilayah desa yang menjadi syarat utama dalam proses pemekaran,” ungkap Timotius.
Senada dengan itu, Fredik Manafe menyoroti masalah bencana yang sering terjadi di desa mereka. “Kalau bisa, kami sangat berharap bantuan bronjong di lima titik untuk mengurangi risiko longsor dan banjir,” pintanya. Ia juga menambahkan bahwa kondisi Jalan Raya Provinsi di sekitar SD Inpres Maiskolen mengalami kerusakan dan perlu segera diperbaiki.
Selain infrastruktur, warga juga mengeluhkan keterbatasan air untuk pertanian. Daniel Faot menyampaikan usulan agar dilakukan survei geolistrik untuk mengetahui potensi sumber air bawah tanah di desa tersebut. “Kami punya satu mata air yang muncul saat musim panas, tapi sumbernya belum diketahui. Jika bisa dilakukan penelitian, kami berharap bisa memanfaatkannya untuk memperluas lahan sawah,” jelasnya.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, menegaskan bahwa dirinya akan berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah.
“Kami akan mencatat semua masukan dari masyarakat dan menyampaikannya kepada pemerintah sebagai pemegang kebijakan anggaran. Sebagai anggota DPRD, tugas kami adalah memperjuangkan kepentingan rakyat agar mendapatkan perhatian dan tindakan nyata dari eksekutif,” ujar Emi.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun DPRD tidak memiliki kewenangan eksekutif,
pihaknya akan mengawal aspirasi masyarakat agar bisa masuk dalam perencanaan pembangunan daerah.
Sebagai informasi, Desa Persiapan Maiskolen saat ini memiliki 458 kepala keluarga yang tersebar di empat dusun. Desa ini direncanakan untuk dimekarkan dari Desa Pollo sebagai desa induk. Proses pemekaran hampir rampung, namun masih terkendala penentuan batas wilayah yang menjadi salah satu persyaratan administratif.
(Marti Honin)