• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Tak Kunjung Dikerja, Warga Cibal Barat Menduga PUPR Manggarai Lamban

    Rabu, 19 Maret 2025, Maret 19, 2025 WIB Last Updated 2025-03-19T07:03:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ruteng, penakita.info

    Warga Desa Timbu, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, menduga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manggarai sangat lamban pembersihan material longsor bencana alam 



    Sebelumnya, pada tanggal 3 Februari 2025 PUPR Manggarai, BPBD Manggarai, Camat Cibal Barat dan Babinsa Cibal serta Pemerintah Desa Timbu sama-sama mengecek lokasi bencana alam di Dusun Pelas, Desa Timbu. 



    Waktu itu Dinas PUPR Manggarai melalui Kabid Bina Marga, Yohanes Don Bosco, ST mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya menjanjikan untuk memobilisasi alat berat berupa excavator untuk membersihkan material longsor di badan jalan dan memperlebar ruas jalan yang putus di pelas. 



    Janji tersebut disaksikan oleh warga setempat, karena dirinya menjanjikan hal itu kepada warga saat meninjau lokasi bencana alam di Dusun Pelas, Desa Timbu



    Kepada media ini, seorang warga yang tidak mau namanya diberitakan mengatakan bahwa PUPR Manggarai itu lamban dalam pembersihan material longsor



    Pasalnya, waktu itu saya masih ingat persis janji yang disampaikan PUPR Manggarai, di Kantor Desa Timbu dia bilang bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan memobilisasi alat berat berupa excavator". Kata Warga tersebut



    Tak sampai disitu, PUPR Manggarai juga menjanjikan untuk mengusur tanah sebelah kanan kalau dari jalur Lamba - Pelas dengan tujuan supaya 3 unit rumah yang terancam bisa pindah ke lokasi yang akan digusur tersebut.



    "waktu itu Dinas PUPR Manggarai, mereka siap untuk mengusur di lokasi yang jalan putus tersebut, yang penting warga yang terancam rumahnya mau pindah ke lokasi yang nantinya akan digusur". Ujarnya



    Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Lambertus Paput, S.Sos meminta media untuk tidak diberitakan jawabannya



    "Adek tidak usah ditulis, biar saja". Kata Kadis PUPR Manggarai



    Sebenarnya, point penting yang ditanyakan terkait berapa jumlah excavator yang di miliki oleh Dinas PUPR Manggarai. Mengingat banyaknya tangsian warga yang sudah berbulan-bulan terganggu aksesnya karena material longsor menutupi badan jalan dan jalan putus. 



    Seperti yang sudah dihimpun oleh media ini; Jalur jalan Bea Loli - Pelas putus total dan Jalur Bea Mese - Lous masih ada batu besar di owak yang menutupi badan jalan



    Dilansir dari media komodoindonesiapost.comMenurut Yohanes bahwa hingga saat ini satu unit excavator masih masih berada di lokasi titik awal jalan rusak di Bea Loli, Cibal Barat. “Exca saat ini masih ada di lokasi dan pembersihan longsorannya mulai dari awal ruas(bea loli),” ujar Yohanes Don Bosco saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.



    Sayangnya, Yohanes enggan menjawab pertanyaan wartawan media ini ketika ditanya lebih lanjut terkait sejak kapan excavator itu mulai beroperasi. Pesan yang dikirim wartawan media ini hanya dibaca namun tidak membalasnya.



    Media ini kemudian melakukan pengecekan langsung di lokasi yang dimaksud oleh Yohanes Don Bosco, namun di lokasi yang disebutkan itu yakni jalur Bea Loli – Lamba, belum ada excavator yang beroperasi sebagai mana yang diklaimnya.



    Seorang warga bernama Jery yang dijumpai di Bea Loli, Desa Compang Cibal pada Selasa, 18 Maret 2025 mengatakan bahwa excavator tersebut masih berada di jalur Longko menuju Kaca. Excavator mulai beroperasi di lokasi tersebut sekitar pertengahan Februari lalu. Namun, sempat tidak melanjutkan pengerjaan karena kehabisan solar.



    “Pokoknya (mulai operasi) pas poli longsor awo jalur hitu. Tapi toema lanjut kerja bersih area longsor awo hitu pengaruh toe manga solar (Pokoknya mulai operasi pas setelah longsor di jalur itu.Tapi tidak melanjutkan kerja bersih area longsor di situ karena tidak ada solar),” katanya.



    Sumber komodoindonesiapost.com mengaku jika masyarakat disekitar lokasi longsor sempat ada inisiatif untuk patungan membeli bahan bakar solar karena lambannya pemerintah Manggarai dalam menyikapi bencana di Cibal Barat.



    Namun beberapa pihak tidak setuju dengan ide tersebut. Sebab pembersihan material longsor yang dilakukan itu merupakan penanganan bencana alam dan memiliki anggaran tersendiri.



    Sangat disayangkan, gara-gara pembersihan material longsor di wilayah Longko – Kaca mandek, beberapa titik ruas jalan yang juga tertimbun longsor di Desa Timbu dibiarkan begitu saja.



    (Opang Nero)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini