masukkan script iklan disini
Lampung Selatan, penakita.info
Sejumlah petani penggarap di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, menerima santunan. Uang tali asih tersebut berasal dari tanah posko atas nama pak nuril beralih ke yayasan yang peruntukan proyek ketahanan pangan.
beberapa hari Sebelumnya pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2025 Puluhan warga menggeruduk Kantor Desa Ruguk menduga kepala desa setempat memihak ke perusahaan untuk mencari keuntungan Kisruh jual beli tanah antara warga empat desa di Kecamatan Ketapang dan perusahaan Bakrie grup memanas.
Sekitar 30 warga desa Ruguk, Sri Pendowo, Legundi, dan desa sumur menduga ada Kong kalikong antara kepala desa Ruguk Syaiful dengan pihak Bakrie.
Yang di ketahui Sejak dimulainya kesepakatan jual beli tanah tahun 1995-1997 pihak Bakrie melalui utusanya bernama Rangga baru membayar 30 hingga 40 persen. Harga yang ditawarkan pada saat itu Rp 2500 per meter. Warga lebih memilih mengembalikan uang yang pernah diterima. Sebab saat ini nilainya sudah tidak sesuai.
Saiful mengatakan bahwa M. Tangga Putra Hakim selalu utusan Bakrie Grup telah memegang surat resmi. Maka masalah ini bukan kisruh jual beli tanah atau sengketa. Melainkan belum ada titik temu antara warga penggarap lahan posko III desa Ruguk dengan M Rangga.
Maka peristiwa itu tim M. Tangga Putra Hakim selalu utusan Bakrie Grupemberikan tali asih kepada sipenggarap lahan tersebut. Pada hari kamis tanggal 6 Maret 2025,
Turut hadir dalam pemberian taliasih di kantor desa ruguk yakni anggota komisi IV DPRD Provinsi Lampung dari fraksi partai Amanat Nasional (PAN), M. Hazizi, Kepala desa Ruguk Saiful, S.E, Bhabinkamtibmas Polsek penengahan Bripka Ruckyono, sertu Mateos anggota Bhabinsa dari Koramil penengahan kodim Lampung Selatan, notaris PPAT Yuhana noviza, S.H., MK.n beserta masyarakat desa ruguk yang mendapatkan tali asih.
Anggota komisi IV DPRD Provinsi Lampung dari fraksi partai Amanat Nasional (PAN), M. Hazizi, menyampaikan dirinya di pihak warga atau masyarakat, dirinya akan mendukung serta mengawal demi kesejahteraan masyarakat ruguk khusunya warga Lampung Selatan,
" Saya hadir di sini di pihakan Masyarakat, saya akan membantu dan mendukung demi kesejahteraan masyarakat, kalau masalah bantuan tali asih itu urusan dari rim M Rangga putra selaku perwakilan bakery Grup," ucap wakil rakyat M. Hazizi dari partai Amanat Nasional.
Gutami Bakri selalu perwakilan dari tim M. Rangga Putra Hakim selalu utusan Bakrie Grup menjelaskan maksud dan tujuan memberikan tali asih terhadap penggarap lahan milik Bakrie Grup
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami selaku pelaku usaha terhadap masyarakat. Kami datang langsung memberikan tali asih kepada petani yang selama ini beraktivitas menggarap lahan tanah posko III Desa Ruguk untuk bercocok tanam," ujar gutami Bakri
Menurut gutami sapaan akrabnya, pemberian santunan ini merupakan tanggung jawab sosial dari pihaknya. Pasalnya di lahan tersebut akan segera digarap proyek Ketahanan pangan yang akan di lakukan oleh suatu yayasan yang ada di Lampung Selatan, kedapannya lahan tersebut akan tetap di garap oleh masyarakat itu sendiri.
"Besaran uang kerohiman Rp 1,000 per meter persegi diberikan kepada 100 orang petani penggarap yang selama ini memanfaatkan tanah posko seluas sekitar 125 hektar," kata Gutami
Ia juga berharap, proyek ketahanan pangan yang akan dilaksanakan di desa itu dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatan kesejahteraan Masyarakat.
Di ruangkerjanya Saiful,SE sebagai kepala desa ruguk menjelaskan bahwasanya terdapat 100 warga yang menggarap lahan Posko III di desa Ruguk menerima tali asih dari tim Rangga putra Hakim Perwakilan Bakri Grup dengan luasan kurang lebih 125 hektar.
" Warga menerima uang kerohiman Rp 1,000 per meter persegi diberikan kepada 100 orang petani penggarap yang selama ini memanfaatkan tanah posko seluas sekitar 125 hektar, untuk saat ini di pukul 12:30 sudah sebayak 73 hektare yang sudah menerima uang kerohiman tersebut, dan sisanya masih berlangsung pemberian tali asih di aula kantor desa, " papar kades Saiful
Didalam penjelasannya kepala desa ruguk juga meghaparkan sudah semestinya seorang pengusaha tidak mengesampingkan keberadaan warga sekitar. Investor harus peduli kepada warga
"Sebagai pelaku bisnis, sudah semestinya seorang pengusaha tidak mengesampingkan keberadaan warga sekitar. Investor harus peduli kepada warga sekitar, dan menempatkannya sebagai subjek untuk bermitra dengan investor," jelasnya.
Saiful mengajak pengusaha yang lain yang berada di Grobogan untuk dapat berkontribusi dalam menyejahterakan warga setempat.
Dengan demikian, keberadaan para investor mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah, sekaligus juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
"Konsep yang benar adalah pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga manfaat yang bisa dirasakan masyarakat memiliki jangka menengah ataupun jangka panjang," imbuhnya.
(Ade Cipta Wiguna)