• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Data Rael Kepala BPBD TTS Korban Longsor Desa Kuatae dan kelurahan Soe

    Kamis, 10 April 2025, April 10, 2025 WIB Last Updated 2025-04-10T07:38:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Timor Tengah Selatan, penakita.info

    Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, diguncang bencana longsor akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari. Tanah dengan tekstur labil tak mampu menahan curah hujan tinggi, hingga akhirnya longsor terjadi pada Sabtu, 22 Maret lalu. Peristiwa ini mengancam keselamatan ratusan jiwa.



    Demi menghindari jatuhnya korban, warga terpaksa dievakuasi dan kini ditampung di GOR Nekmese Soe oleh pihak pemerintah daerah kabupaten TTS. 



    Demikian dijelaskan Kepala BPBD TTS, Yerry O. Nakamnanu, di hadapan Bupati Timor Tengah Selatan saat menggelar kegiatan sosialisasi proses relokasi bagi warga terdampak bencana longsor di Desa Kuatae. Kegiatan ini berlangsung di GOR Nekmese, Soe, pada Rabu (9/4/2025).



    Yerry menguraikan kronologis pergerakan tanah yang menyebabkan bencana longsor dan mengancam keselamatan 238 KK dan 917 jiwa. Ia juga menjelaskan bahwa penyebab terjadinya longsor adalah curah hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari, ditambah dengan kondisi tanah yang labil.



    Untuk diketahui, hingga saat ini belum ada korban jiwa meninggal dunia. Namun, terdapat 10 orang yang mengalami luka-luka per tanggal 8 April 2025.



    Meski pergerakan tanah masih terus berlangsung, sejak awal kejadian hingga 4 April 2025 tidak ada lagi proses evakuasi warga.



    Dalam kesempatan tersebut, Yerry juga menjelaskan jumlah korban terdampak, terhitung hingga 8 April 2025, di Desa Kuatae dan Kelurahan Soe sebagai berikut:
    Desa Kuatae, Sebanyak 209 KK atau 810 jiwa.



    Warga yang masih menempati tempat pengungsian di GOR Nekmese: 86 KK atau 240 jiwa, terdiri dari 122 laki-laki dan 132 perempuan. Rinciannya: 5 bayi, 24 balita, 63 anak-anak, 145 dewasa, 14 lansia, dan 1 penyandang disabilitas.



    Warga yang memilih tinggal di rumah kerabat atau keluar dari GOR: 141 KK atau 556 jiwa, terdiri dari 282 laki-laki dan 274 perempuan. Rinciannya: 3 bayi, 22 balita, 34 anak-anak, 112 dewasa, 13 lansia, 1 ibu hamil, dan 1 penyandang disabilitas.
    Kelurahan Soe, Terdampak sebanyak 29 KK atau 107 jiwa, terdiri dari 56 laki-laki dan 51 perempuan, seluruhnya tinggal di rumah kerabat.



    Hingga Selasa, 8 April 2025, pengungsi yang melapor dan memilih tinggal di luar atau di rumah kerabat sebanyak 42 KK atau 165 jiwa. Dari jumlah tersebut, 27 KK (108 jiwa) tinggal di rumah kerabat, terdiri dari 58 laki-laki dan 50 perempuan.



    Adapun warga yang memilih kembali ke rumah berjumlah 15 KK atau 57 jiwa, terdiri dari 30 laki-laki dan 27 perempuan, termasuk 9 anak-anak dan 3 lansia.



    Untuk diketahui, hingga saat ini bantuan masih terus berdatangan, baik dari pemerintah, masyarakat, para pengusaha, perorangan, maupun lembaga keagamaan.



    (Marti Honin)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini