Jakarta, Penakita.info
Jumat Agung adalah hari yang sangat penting dalam kalender liturgi Kristen, terutama dalam gereja Katolik. Pada hari ini, umat Katolik seluruh dunia memperingati sengsara, kematian, dan pengorbanan Yesus Kristus di salib. Bagi banyak orang, Juma'at Agung adalah momen refleksi dan penghayatan mendalam akan makna kematian Yesus dan bagaimana hal itu membawa keselamatan bagi dunia.
Dalam perayaan Jumat Agung, umat Katolik diajak untuk merenungkan makna kematian Yesus dan bagaimana hal itu dapat membawa perubahan dalam hidup mereka. Melalui ibadah khusus, pembacaan kisah sengsara Kristus, dan adorasi Salib, umat Katolik dapat mengalami momen spiritual yang mendalam dan memperbarui iman mereka.
Pada hari ini, umat Katolik memperingati sengsara, kematian, dan pengorbanan Yesus Kristus di salib. Seperti yang tertulis dalam Alkitab;
"Yesus berseru dengan suara nyaring, 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian, Ia menyerahkan nyawa-Nya." (Lukas 23:46).
Kematian Yesus di salib adalah pengorbanan yang sangat besar bagi kita. Ia rela menanggung hukuman atas dosa-dosa kita, sehingga kita dapat memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal. Seperti yang tertulis dalam Alkitab;
"Sebab Kristus telah mati satu kali untuk selamanya bagi dosa-dosa kita, Ia yang tidak berdosa, untuk membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18).
Dalam kesunyian dan kesedihan, kita merenungkan makna kematian Yesus dan bagaimana hal itu membawa dampak yang sangat besar bagi dunia. Seperti yang tertulis dalam Alkitab;
"Sebab begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).
Kematian Yesus juga merupakan penggenapan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama. Seperti yang tertulis dalam Alkitab;
"Sebab Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi sungai, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya akan berhasil." (Mazmur 1:3).
Yesus adalah Mesias yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, dan kematian-Nya di salib adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia.
Mari kita manfaatkan momen Jumat Agung ini untuk merenungkan makna kematian Yesus dan bagaimana hal itu dapat membawa perubahan dalam hidup kita. Mari kita mempersiapkan diri untuk menyambut kebangkitan Yesus pada Paskah, dengan hati yang lebih terbuka dan iman yang lebih kuat.
Dalam kesedihan ini, kita menemukan kekuatan untuk terus berjalan dan berharap. Kita tahu bahwa Yesus tidak meninggalkan kita sendirian, melainkan memberikan kita Roh Kudus untuk membimbing dan menghibur kita. Seperti yang tertulis dalam Alkitab;
"Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." (Yohanes 14:16).
Juma'at Agung adalah hari yang paling sedih, namun juga hari yang paling penuh harapan. Mari kita manfaatkan momen ini untuk memperbarui iman kita dan mempersiapkan diri untuk menyambut kebangkitan Yesus.
Dengan demikian, kita dapat mengalami perubahan dalam hidup kita dan menjadi saksi bagi orang lain tentang kasih dan pengorbanan Yesus.
Editor: Opang Nero