• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Modus Penipuan Online Berkedok Bank NTT Kembali Mengintai Masyarakat

    Rabu, 09 April 2025, April 09, 2025 WIB Last Updated 2025-04-09T03:32:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Timor Tengah Selatan, penakita.info

    Gelombang penipuan online yang mengatasnamakan Bank NTT kembali marak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap modus undian berhadiah palsu yang menawarkan hadiah mewah seperti mobil, motor, uang tunai, hingga paket umrah gratis.



    Modus yang digunakan para pelaku semakin canggih. Mereka membuat akun media sosial palsu yang menyerupai akun resmi Bank NTT, lengkap dengan logo, slogan, serta klaim bahwa mereka terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).



    Dalam skema penipuan ini, korban akan diarahkan untuk mendaftar melalui tautan tertentu dan diminta mengisi data pribadi. Selanjutnya, mereka diharuskan mentransfer sejumlah uang sebagai “biaya administrasi” sebelum hadiah bisa diklaim.



    Menanggapi hal ini, Bank NTT dengan tegas membantah adanya program undian berhadiah melalui media sosial. Pihak bank juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran yang terlalu menggiurkan.



    "Kami tidak pernah mengadakan undian berhadiah lewat media sosial, apalagi meminta nasabah mentransfer uang untuk klaim hadiah. Jika menerima informasi mencurigakan, segera konfirmasi melalui kanal resmi kami atau call center 14013," ujar perwakilan Bank NTT.



    Sebagai langkah pencegahan, Bank NTT telah melaporkan akun-akun palsu tersebut ke pihak Meta (Facebook) dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak pelaku. Masyarakat yang menemukan akun mencurigakan atau menjadi korban penipuan diimbau segera melapor ke call center Bank NTT, kantor cabang terdekat, atau langsung ke kepolisian.



    Kerja sama antara Bank NTT, aparat kepolisian, dan masyarakat diharapkan dapat menekan maraknya kasus penipuan online. Kesadaran digital dan kehati-hatian dalam menerima informasi di media sosial menjadi kunci utama dalam menghindari jebakan penipuan.



    Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diminta untuk selalu mengecek informasi melalui sumber resmi. Jika mendapatkan tawaran hadiah besar tanpa alasan yang jelas, patut dicurigai sebagai penipuan. Jangan mudah tergiur, tetap waspada!



    (Marti Honin)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini