• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Pemuda Katolik Komcab Kota Makassar Tanam Pohon di Lingkungan Wisma Baruga Kare

    Kamis, 24 April 2025, April 24, 2025 WIB Last Updated 2025-04-25T01:58:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Makassar
    Yoris Ratu Subah


    Makassar, Penakita.info

    Pohon adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang Maha-Esa yang diturunkan untuk seluruh ciptaannya. Mungkin saja dunia ini akan terasa panas, gersang dan gerah jika tidak ada pepohonan. 


    Dalam Alkitab, pohon sering digunakan sebagai simbol kehidupan dan keberkahan. Alkitab memiliki banyak referensi tentang pohon dan pentingnya pohon dalam kehidupan manusia dan lingkungan. 


    "akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya." Mazmur 1:3


    Lalu, dalam Kejadian 2:15, Tuhan memerintahkan Adam untuk "mengusahakan dan memelihara" taman Eden, yang menunjukkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan.


    Meskipun Alkitab tidak secara eksplisit menyebutkan produksi oksigen oleh pohon, kita dapat memahami pentingnya pohon dan tumbuhan dalam menjaga kehidupan di bumi melalui prinsip-prinsip yang terkandung dalam Alkitab. 


    Oleh karena itu, merawat dan melestarikan pohon serta lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai manusia.

     

    Baru-baru ini, ditengah panasnya Kota Makassar, kumpulan Pemuda Katolik Komcab Kota Makassar  dan  Pembimbing atau Pembina Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan serta sejumlah organisasi masyarakat Katolik melakukan kegiatan penanaman pohon matoa di lingkungan Wisma Baruga Kare, Paroki Maria Ratu Rosari Kare, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. 


    Kepada Media ini, Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Makassar, Yoris Ratu Subah yang akrab disapa Yoris mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai wujud nyata dari Aksi Puasa Pembangunan 2025. Kamis, 24 April 2025


    "Penanaman pohon ini adalah aksi iman yang konkret, bagian dari hidup menggereja dan kontribusi kader terhadap lingkungan, gereja, dan masyarakat," Katanya. 


    Selain itu kata Yoris, ditengah panasnya Kota Makassar saat ini, tentu menanam pohon salah satu langkah konkret untuk mengurangi panas dan polusi udara. 


    "Selain menambah debit air, pohon juga sangat menjanjikan untuk memberikan oksigen, mengurangi panas, dan polusi udara", ujarnya. 



    Sementara itu, Pembimbing atau Pembina Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Paulus Palondongan, menyatakan bahwa gerakan menanam sejuta pohon matoa yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI merupakan bagian dari pertobatan ekologis umat Katolik terhadap alam. 


    Hal ini disampaikan Paulus dalam sambutannya pada kegiatan penanaman pohon matoa di lingkungan Wisma Baruga Kare, Paroki Maria Ratu Rosari Kare, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selasa (22/4/2025).


    "Gerakan ini bukan sekadar simbolik, tetapi bentuk nyata ibadah ekologis dalam ajaran Gereja Katolik," ujar Paulus. 


    Ia menjelaskan bahwa pertobatan ekologis merupakan pengakuan atas dosa manusia terhadap alam dan upaya mengubah cara pandang, interaksi, dan perilaku terhadap lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.


    Paulus juga menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan membangun kesadaran publik, khususnya umat Katolik, bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab bersama.


     "Dalam Ensiklik Laudato Si', Paus Fransiskus menyerukan agar umat Kristiani bersama seluruh elemen masyarakat menjaga bumi ini demi masa depan umat manusia dan generasi berikutnya," ungkapnya.



    Kegiatan penanaman pohon ini melibatkan berbagai elemen gereja, termasuk Keuskupan Agung Makassar dan sejumlah organisasi masyarakat Katolik. Hadir dalam kegiatan tersebut RD. Albert Arina, pastor yang dikenal aktif dalam menggaungkan moderasi beragama di Sulsel.


    Bimas Katolik Sulsel sendiri menargetkan penanaman 720 pohon matoa di berbagai lokasi. Gerakan menanam pohon pada momentum Hari Bumi Internasional ini juga merupakan bagian dari menjaga bumi sebagai tanggung jawab bersama dan tindakan keimanan terhadap masa depan.



    Kegiatan ini melibatkan beberapa tokoh organisasi, diantaranya :


    • Eduard Yopi Mangetan (Fox Point)

    • Yoris Ratu Subah (Ketua Pemuda Katolik Komcab Makassar)

    • Geraldi Nugroho (Pemuda Katolik Komda Sulsel)

    • Alexander Edison (Ketua PMKRI Cabang Makassar)

    • Michael Angelo (Presidium Pendidikan PMKRI Makassar)

    • Alfredo Maksiraldo Lose (Presidium Pengembangan Organisasi PMKRI Makassar)

    • Servansius (Anggota PMKRI Makassar)

    • Bernadeth Tongli dan Lista Sallata (ISKA DPD Sulsel)

    • Yustinus (FMKI/ISKA)

    • Suster Lusia dan Hermina Sentilimbu (WKRI)


    Editor: Opang Nero

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini