Timor Tengah Selatan.Penakita.info
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (YASPENSI), resmi membuka Festival Literasi Sastra Daerah bagi siswa-siswi SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten TTS.
kegiatan festifal literasi sastra daerah akan di laksanakan selama 3 hari. Sebanyak 77 peserta siswa siswi SMA, SMK dan SLB unjuk kemampuan kualitas Literasi sastra daerah yang digelar di aula SMA Negeri 1 Soe dan Lapangan Pemda kabupaten TTS terhitung dari tanggal 27 hingga 29 april mendatang.
Dalam pantauan awak media laporan ketua panitia Drs. Jermias P. Pelle, M. Pd, pada pembukaan festifal minggu ( 27 April 2025) ia menjelaskan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk, meningkatkan apresiasi kepada Siswa Siswi SMA dan SMK di kabupaten TTS terhadap sastra dan bahasa. Lomba festival literasi sastra daerah lomba cipta puisi, baca puisi dan Musikalisasi Puisi merupakan sarana apresiasi kepada para generasi muda untuk bisa menyeluruhkan bakat di bidang musik, di bidang puisi jadi ini adalah sebagai bentuk apresiasi atau bentuk kecintaan terhadap sastra.
Dalam laporanya Jermias juga menyampaikan bahwa pada tanggal 29 April 2025 nanti, sebanyak 10 ribu siswa di TTS yang terdiri dari 2.500 siswa SD, 2.500. siswa SMP dan 5000 siswa SMA dan SMK se TTS, akan membacakan puisi dalam tiga bahasa yaitu, bahasa daerah TTS, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di lapangan Pemda TTS yang akan di pimpin langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Sementara itu dalam sambutan kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten TTS, Musa Benu, SH, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menggerakan program literasi di kabupaten TTS, agar siswa - siswi memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Terkait penggunaa bahasa daerah, Musa juga menjelaskan bahwa saat ini penggunaan bahasa daerah bagi kaum muda di TTS semakin menurun, oleh karena itu ia menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaunching kurikulum muatan lokal yang mengharuskan siswa - siswi agar bisa berbahasa daerah dalam proses
pembelajaran nantinya. Ujar Musa
Hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Amrosius Kodo, S.Sos., MM,
menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya seremonial maupaun perlombaan semata, tetapi kegiatan tersebut merupakan komitmen pemerintah propinsi NTT dengan menyusung Tema " Dari NTT Untuk Indonesia dan sub-tema: Ayo Bangun NTT Dari Sekolah kegiatan ini sesungguhnya merupakan sebuah penegasan ikrar dan kesadaran sekaligus sebagai perwujudan komitmen bersama kita untuk ikut mengambil bagian secara aktif dalam upaya membangun NTT dan Indonesia melalui jalur pendidikan
