Timor Tengah Selatan, penakita.info
Berkunjung ke SD GMIT Soe II Brigjend TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi meninjau bangunan portabel bantuan pribadinya,yang di bangun sekitar tahun 2024 di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kehadiran Simon Petrus Kamlasi Di sambut hangat oleh kepala sekolah, para guru dan siswa-siswi
Dalam kunjungannya di SD GMIT Soe II , Simon Petrus Kamlasi menjelaskan bahwa hari ini tidak hanya berkunjungan namun mengantar anaknya mengurus dokumen administrasi untuk melanjutkan pendidikan ke Jerman.bangunan ini biasanya digunakan untuk kapela atau gereja kecil, namun kali ini untuk sekolah sebagai ruang aula sekolah. Ini semacam edisi khusus. Secara desain tidak banyak berbeda, tapi bisa menjadi replika ke depan. Bangunan ini portabel, dibangun dengan sistem knockdown, cepat, murah, dan tahan gempa sangat cocok untuk kondisi darurat,” jelasnya pada jumat, (25/04/2025) siang
Simon Petrus Kamlasi, yang baru saja diangkat sebagai Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup, menambahkan bahwa ke depan, model bangunan ini dapat ditawarkan kepada pemerintah, dengan sejumlah penyesuaian.Jika ada kesempatan, kami akan tawarkan model ini kepada pemerintah. Tentu akan kami modifikasi agar desainnya lebih berciri lokal, menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di daerah, namun tetap dengan konstruksi yang kokoh, rigid, dan kuat. Itu yang sedang kami kembangkan saat ini,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa SD GMIT Soe II adalah sekolah kedua yang menerima bantuan tersebut, setelah sebelumnya bangunan serupa diresmikan di SMAK Oa’aen, Amfoang Selatan.
“Ini merupakan bantuan saya. Model bangunan ini pada dasarnya dirancang untuk sekolah, tetapi juga digunakan untuk kapela atau gereja di mata jemaat baru yang jumlah kepala keluarganya di bawah 100 Kepala keluarga , khususnya yang baru terbentuk,” tambah calon gubernur NTT periode 2025- 2030 ini.
Pria yang sering di sapa SPK di kalangan masyarakat turut prihatin persoalan keterbatasan ruang belajar di SD GMIT Soe II. Ia mengatakan bahwa jumlah siswa cukup banyak, namun ketersediaan ruang masih minim.Jumlah siswa cukup banyak, tapi ruangannya terbatas, jadi sampai sekarang siswa-siswi masih harus belajar pagi dan sore,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD GMIT Soe II, Yusak Neolaka, S.Pd., menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan kepedulian yang diberikan.
“Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Bapak Simon Petrus Kamlasi atas kepeduliannya. Gedung ini sangat kami butuhkan, khususnya untuk aula. Sejak sekolah ini berdiri, kami belum pernah memiliki aula, sehingga kesulitan dalam menjalankan ibadah dan pembinaan rohani,” ujarnya.
Yusak menambahkan bahwa pihak sekolah tidak memiliki sesuatu untuk balas tapi terus mendoakan.Kami tidak memiliki apa pun untuk membalas bantuan ini, namun kami akan terus mendoakan agar kebaikan dan kepedulian ini menjadi berkat bagi banyak orang," Tutup Kepala Sekolah SD GMIT SoE II
(Marti Honin)