Timor Tengah Selatan.Penakita.Info
Menyikapi isu kelangkaan beras Bulog yang meresahkan warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Anggota DPR RI Komisi IV, Usman Husin, turun langsung meninjau Gudang Bulog SoE. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada beras bersubsidi
Demikian, pantauan media Usman Husin mendatangi gudang beras Bulog TTS untuk memastikan stok beras bulog 850 Ton namun di gunakan untuk kebutuhan para pegawai negeri sipil (PNS)
Usman Husin Meminta agar segera melakukan pengadaan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang mendesak karna beras Bulog paling murah untuk ekonomi rendah
“Beras Bulog ini sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah karena harganya paling terjangkau. Saya minta segera dilakukan pengadaan tambahan untuk menjawab kebutuhan yang semakin mendesak,” tegas Usman saat di gudang
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog SoE Teguh Novem kepada awak media menjelaskan bahwa pada bulan Februari lalu beras lokal masuk di Bulog
" Bulan Februari lalu beras lokal TTS dari bena masuk 2300 Kg". Ucapnya
Teguh mengatakan bahwa pihaknya siap menerima beras medium dari petani lokal dengan harga Rp12.000 per kilogram, dengan syarat harga tidak merugikan petani.
"Kami juga menawarkan kepada petani lokal jika ada stok gudang beras jenis medium, kami juga ambil dengan harga Rp. 12.000 kita terima di gudang. Untuk sementara beras lokal yang masuk berasal dari bena, karna kalau di TTS kayaknya lokasi sawah terbesar kayaknya ada di bena, beras ini juga panen yang kedua tahun lalu, kami juga menerima dari kabupaten lain juga ingin untuk kasih masuk stok di gudang sini, kami siap menerima intinya harga cocok dengan kami yah kita siap terima. Pada intinya tidak merugikan petani". Ucap Kepala Gudang Bulog SoE
Teguh menyebutkan bahwa saat ini total stok beras yang ada di Gudang Bulog sekitar 850 ton. Namun, stok tersebut masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan pegawai, dan belum ada perintah dari pusat untuk menjual ke pasaran.
" Untuk sementara stok yang ada di Bulog sekitar 850 Ton yang tersedia, kita pergunakan untuk pegawai saja sedangkan untuk pengusaha belum ada perintah dari pusat untuk menjual ke pasaran begitu, kami juga masih menunggu perintah dari pusat". Ujarnya
Menanggapi pertanyaan soal beras Bulog yang masih terlihat di pasar dan kios, Teguh menjelaskan bahwa kemungkinan besar itu merupakan sisa stok lama dari penjualan sebelumnya.
" Sisa stok lama sebelumnya ada penjualan mereka masih simpan begitu, jadi sisa-sisa stok lama"
Teguh juga menyampaikan bahwa masyarakat saat ini belum bisa membeli beras medium langsung dari Bulog. Namun, untuk komoditas lain seperti beras premium, minyak goreng, dan gula, stok masih tersedia.
"Untuk sementara, masyarakat belum bisa membeli beras medium secara langsung. Namun, untuk beras premium, minyak goreng, dan gula, stok masih tersedia dan siap," ujar Teguh.
Sayangnya, stok beras premium saat ini juga kosong. Teguh mengatakan bahwa stok tersebut baru habis dan pengiriman selanjutnya direncanakan datang dari Kupang pada minggu depan dengan jumlah 10 hingga 15 ton.
(Marti Honin)